Kasus:
Ringkasan Kasus:
On February 25,2005, Chairman of
the board Lewiss Platt learned of a romantic affair between Stonecipher and a
female executive. A company employee had notified not only Platt, but also the
company’s legal and ethics executives. Sources in the company described the
employee whistle-blower “ as a female, who intercepted ‘ correspondences’
between Stonecipher and a woman executive that were of a romantic nature.” The
board of directors ordered a comprehensive and immediate investigation of the
facts surrounding the relationship, and the claims of the informant.
The subquent investigation
revealed that the relationship between Stonecipher and the woman executive was
of a consensual nature and had begun in January 2005. According to Chairman Platt,
any allegations that Stonecipher had influenced the women executive’s career
and salary were untrue. Nevertheless, the board felt that it had to take
action. Platt stated: “The Board concluded that the facts reflected poorly on
Harry’s judgement and would impair his ability to lead the company .” Platt
further stated in a conference call to reporters and analysts: “It is not the
fact he was having an affair – this is not a violation of our Code of Conduct.”
Platt emphasized that the relationship was not the only reason that the board
asked fo Stonecipher’s resignation. (The Code of Conduct can be seen on
Boeing’s web site. www.Boeing.com, under
the heading Ethics, General Info & Images.) Platt stated, “Stonecipher acknowledge the affair.” He was asked to
resign so his pension and benefits would not be affected. Refusing to go into
further details, Platt stated, “We think Harry’s entitled to some privacy
concerning the details of the relationship.”
Sumber Gambar: http://www.csmonitor.com/var/ezflow_site/storage/images/media/images/0510_boeing/10080615-1-eng-US/0510_Boeing_full_600.jpg |
Pada tanggal 25 Februari 2005, Chairman of the Board Lewis Platt
menginvestigasi hubungan gelap antara Stonecipher dan eksekutif wanita. Sumber
informasi mengenai hubungan gelap tersebut didapat dari whistle-blower “seorang wanita”. Akhirnya dewan komisaris segera melakukan penyelidikan
komprehensif terhadap fakta-fakta di sekitar hubungan , dan
pernyataan-pernyataan dari informan (whistle-blower).
Berdasarkan penyelidikan terungkap bahwa hubungan antara Stonecipher dengan
eksekutif wanita bersifat konsensual dan telah dimulai pada bulan Januari 2005.
Menurut ketua dewan komisari Platt, dakwaan bahwa Stonecipher telah
mempengaruhi karir wanita dan gajinya adalah tidak benar. Namun demikian, dewan
merasa perlu mengambil tindakan. Platt menyatakan: "Dewan menyimpulkan
bahwa fakta-fakta buruk tercermin pada pertimbangan Harry dan akan mengganggu
kemampuannya untuk memimpin perusahaan." Platt dalam konferensi pers menekankan
bahwa hubungan itu bukan satu-satunya alasan bahwa dewan meminta Stonecipher
pengunduran diri. Platt menyatakan, "Stonecipher mengakui hubungan
tersebut." Dia minta untuk mengundurkan diri saja sehingga pensiun dan
gajinya tidak akan terpengaruh. Menolak untuk masuk
ke rincian lebih lanjut, Platt menyatakan, "Kami pikir Harry berhak untuk tidak
membeberkan beberapa privasi rincian mengenai hubungan tersebut."
Permasalahan:
Apakah
tindakan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris etis bagi Harry Stonecipher dan
etis bagi perusahaan Boeing?
Pembahasan:
Perusahaan Boeing pada tahun
2005 sedang menghadapi ethical
dilemma yaitu situasi yang
memaksa seseorang untuk memutuskan suatu tindakan, yang meskipun akan
memberikan keuntungan secara personal dan/atau organisasional, tetapi keputusan
tersebut dianggap tidak etis. Dimana Dewan Komisaris harus memutuskan
pengunduran diri Harry Stonecipher karena hubungan gelapnya dengan seorang
eksekutif wanita yang menurut mereka melanggar Code of Conduct Boeing yaitu karryawan tidak akan terlibat
dalam perilaku atau aktivitas yang dapat menimbulkan pertanyaan pada perusahaan mengenai kejujuran,
ketidakberpihakan, reputasi atau hal-hal yang dapat menyebabkan malu perusahaan.
Pada saat Harry Stonecipher
mempunyai hubungan khusus dengan salah satu eksekutif wanita yang ada di
perusahaannya. Seharusnya Harry tidak melakukan hubungan dengan salah satu
rekan kerjanya tersebut. Karena dapat mengganggu perfoma kerjanya. Menurut
kelompok kami, pengunduran diri yang dilakukan oleh Harry Stonechiper merupakan
perbuatan yang etis, karena bila tidak dipecat dapat mengganggu performa kerja
dari Harry, serta menjadi contoh yang tidak baik bagi bawahannya.
Harry adalah seseorang yang
sangat memegang teguh kode etik perusahaan dan dia menekankan kebijakan toleransi
nol untuk semua pelanggaran etika tentu saja tidak membuat
pengecualian dalam kasus kepala eksekutif. Dan akhirnya Harry memutuskan
untuk mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap apa yang dia
ucapkan dan tindakan yang telah dia lakukan.
Pengunduran diri Harry tidak
etis bagi Harry sendiri karena Platt sebagai ketua dewan komisaris
mempublikasikan secara terbuka kepada khalayak umum tentang skandal
perselingkuhannya yang dapat menyebabkan privasinya menjadi konsumsi publik.
Meskipun Platt tidak menjelaskan secara jelas tentang skandal tersebut tetapi hanya menyangkal
dakwaan-dakwaan tentang isi kenaikan gaji dan jabatan si eksekutif wanita. Skandal
Harry ini tidak mempengaruhi secara langsung kinerja perusahaan. Hal inilah
yang dianggap kurang adil bagi Harry karena setelah hampir kurang lebih 1,5
tahun lamanya dia berjuang membangkitkan perusahaan sehingga dapat meningkatkan
kenaikan saham sebesar 52%.
Pengunduran diri Harry etis bagi perusahaan Boeing karena hal itu sudah sesuai dengan kode
etik perusahaan yang menjelaskan mengenai karyawan yang harus segera
melaporkan setiap perilaku ilegal atau tidak etis kepada manajemen atau lainnya Bagi
perusahaan Boeing, menjunjung tinggi etika perusahaan adalah hal yang sangat
penting. Apalagi sejak kasus skandal Philip Conduit, perusahaan Boeing terus
menerus memperbaiki etika perusahaan. Maka ditunjuklah Harry sebagai CEO yang
baru. yang berwenang (yaitu:
Etika, Hukum, Keamanan, EEO karena karyawan memiliki tanggung jawab untuk
mengajukan pertanyaan, mencari bimbingan dan melaporkan dugaan
pelanggaran terhadap Kode Etik ini.
Pengunduran diri Harry yang
diminta BOD masih termasuk dalam tindakan yang etis karena BOD tidak memecat
Harry secara langsung karena masih menganggap Harry sebagai sosok pemimpin yang
berjasa bagi Boeing. Jika Harry tidak dikeluarkan dari struktur perusahaan maka
ditakutkan terjadinya kemunduran kinerja perusahaan sebagai akibat dari
hubungan gelap tersebut. Pengunduran Harry dapat dijadikan sebagai pembelajaran
bagi semua pihak di Boeing bahwa siapapun yang melanggar kode etik perusahaan
akan mendapatkan hukuman tidak terkecuali CEO ataupun BOD sendiri.
Kesimpulan:
Menurut kelompok kami, tindakan
yang dilakukan oleh Boeing adalah etis karena hal itu sesuai dengan kode etik
perusahaan. Suatu perusahaan memenuhi tanggung jawab etisnya
apabila tindakan sukarela yang dilakukannya sesuai bukan hanya dengan apa yang
diharapkan dari hukum tetapi juga dengan harapan moral dan nilai-nilai dalam
masyarakat.
Terdapat kutipan klasik
”bisnis yang etis adalah bisnis yang baik”. Tindakan yang etis dari seorang
manajer akan mempunyai dampak positif bagi orang lain di tempat kerja serta
manfaat sosial bagi masyarakat. Dan ini tercemin dalam tindakan Boeing yang
sangat berkomitmen untuk kepemimpinan yang etis untuk memulihkan reputasi
mereka. Sehingga semua orang percaya bahwa Boeing akan mengambil tindakan
yang tegas jika ada pelanggaran-pelanggaran kode etik.
REFERENSI
Ethics
Booklet of Boeing
Modul Sejarah Pemikiran dan Praktik
Manajemen, Dra Suhartini.
Schermerhorn,
John R. Manajemen. Terjemahan. Parnawa Putranta, et al. New York: John
Wiley & Sons (Asia) Pte. Ltd., 2003
Lublin,
Joans and Scott Thurm. Managing How to Fire a
CEO: More Bosses Are Getting the Boot, But It's Harder to Sack Them
Without. Wall Street Journal Online 30
Oktober 2006.
Qomariyah, Nurul. Terlibat Skandal Seks CEO Boeing Dipecat. Detik Finance 08 Maret
2008. <http://www.detikfinance.com/read/2005/03/08/095117/312375/6/ceo-boeing-dipecat>
Boeing
and the case of Harry Stonecipher. Australian Graduate Scholl Of Management, IP Business Ethics, 7
March, 2005.
Merle, Renae, Boeing CEO Resigns
Over Affair With Subordinate, Washington
Post, 8 March 2005.
http://www.washingtonpost.com/ac2/wp-dyn/A13173-005Mar7?language=printer
Boeing
fires CEO over relationship. CNN 7 March 2005.
http://www.CNN.com/Boeing
fires CEO over relationship - Mar 7, 2005.html
Boeing, News Release, Chicago,
March 7, 2005.
washingtonpost.com, Workplace Ethics: Inappropriate Relationships, interview with Dr
Ken Siegel, 8 March 2005.
http://www.washingtonpost.com/ac2/wp-dyn/A14690-005Mar7?language=printer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar