http://www.thehindubusinessline.in/2005/05/20/images/2005052000310901.jpg |
Prosedure Whistle-blower
Whistle-blowing adalah tindakan oleh anggota-anggota perusahaan
yang mengekspos sesuatu yang dianggap salah yang terjadi di dalam perusahaan.
1.
Pentingnya
Whistle-blower
· Dua
pandangan tentang whistle-blowing:
- Whistle-blower dianggap sebagai
seseorang yang berani yang mencoba untuk melawan korupsi dan tindakan-tindakan
yang tidak sesuai etika.
- Beberapa
masih memandang whistle-blower dengan
menjijikan dan menganggap mereka sebagai ancaman perusahaan.
· Ketika
aktivitas whistle-blowing dilakukan
dengan tepat dan dengan integritas, akan menyediakan jasa yang berharga kepada
perusahaan dan secara umum pada masyarakat.
· Whistle-blower menjadi topik yang
penting; tanpa perlindungan, whistle-blower
akan kurang terarah dan masalah menjadi terdeteksi.
2.
Perlindungan
Terhadap Hak-Hak Whistle-blower
Di US hak-hak
whistle-blower dilindungi oleh Sarbanes-Oxley (SOX) Act.
3.
Menetapkan Kebijakan
SOX mewajibkan
perusahaan menetapkan kebijakan internal mereka sendiri dan procedure untuk
memfasilitasi aktivitas whistle-blowing dan
mencegah retribusi yang tidak adil. Komponen kunci dari kebijakan ini akan
termasuk dalam ketentuan kebebasan, proses untuk melaporkan, strategi untuk
laporan investigasi dan di beberapa kasus, penetapan pemenuhan pegawai dan
komite.
4.
Tugas Whistle-blower
Secara umum, whistle-blower diharapkan melangkah
melalui saluran yang tepat dalam perusahaan sebelum ke public. Setelah
mendeteksi masalah, anggota perusahaan akan mencari solusi internal sebelum
melibatkan pihak-pihak di luar organisasi.
Whistle-blower juga diharapakan untuk mengarahkan
dirinya sendiri pada kejujuran dan integritas.
5.
Mendidik Pekerja
Agar whistle-blowing dapat efektif, anggota
perusahaan harus diinformasikan dan dididik tentang hak dan kewajiban whistle-blower, termasuk di dalamnya
publikasi kode etik formal dan etika bekerja.
Kode Etik
Dengan menyediakan kode etik yang
lengkap dan jelas pada anggota-anggota perusahaan, perusahaan menarik pekerja
dan menjamin semua direksi, eksekutif, dan pekerja memahami peran mereka.
1.
Prinsip-prinsip Kode
Kode etik
perusahaan meliputi: panduan dalam memutuskan catatan keuangan, harapan untuk
memenuhi hukum-hukum dan regulasi, prosedur untuk identifikasi dan eliminasi
konflik kepentingan, penjelasan atas kode kepastian perusahaan dan
pelaksanaannya, dan strategi-strategi untuk promosi lingkungan yang pantas
dalam perusahaan.
2.
Pelaksanaan &
Penilaian Kode Etik
Komite etika
tidak hanya berperan dalam penetapan kode etik tetapi juga untuk penilaian
kembali dan peninjauan kembali terhadap pelaksanaan kode etik.
Evaluasi Kinerja
· Sepantasnya
BOD mengidentifikasi permasalahan diantara mereka sendiri seperti halnya CEO
atau eksekutif.
· Ketika
BOD tidak cukup independent, salah satu kekhawatiran adalah tidak sanggup untuk
menilai eksekutif secara objektif.
Paket Kompensasi
· Meskipun
level lompensasi untuk BOD secara garis besar diatur dalam peraturan
perusahaan, board memiliki kekuatan untuk membuat amandemen.
· Penetapan
dan penilaian paket kompensasi merupakan pekerjaan komite kompensasi komisaris.
Karena kewajibannya adalah untuk menentukan alokasi kompensasi dan komite ini
harus independent dari pengaruh eksekutif atau anggota komisaris.
Isu-isu yang mengancam:
-
Hostile takeovers
yaitu sangat rentan pengambil alihan.
-
Secretive
nomination practices yaitu proses nominasi yang tidak transparan.
-
Tekanan mengeliminasi autonomous voting practices.
Beberapa teknik yang digunakan
untuk melindungi integritas pemilihan board:
-
Prosedur nominasi yang transparan.
Ancaman:
ketika board tidak menyediakan informasi
yang akurat kepada shareholder sebagai dasar voting.
-
Voting yang representative
dan confidential.
“one share, one vote”
-
Staggered Boards.
Board yang
tidak pokok. Salah satu keuntungan dari struktur staggered board adalah
menolong memperlambat dan mencegah hostile takeover.
Summary
Whistle-blower
adalah seseorang yang mengekspos masalah-masalah terkait dengan tindakan dan
kebijakan perusahaan.
Penetapan efisiensi kebijakan untuk
memfasilitasi whistle-blowing dalam
artian membuat system untuk melaporkan, secara aktif melindungi hak-hak
whistle-blower dan mendidik anggota perusahaan tentang tanggung-jawab whistle-blower.
Kode etik perusahaan seharusnya terefleksikan
dalam struktur unik perusahaan untuk menjamin bahwa kode etik dapat menjadi
efektif.
BOD harus independent dalam memenuhi perannya
secara objektif dalam menilai eksekutif dan dirinya sendiri.
Komisaris independent merupakan faktor kewajiban
board untuk secara objektif menetapkan paket kompensasi untuk anggota BOD adan
anggota eksekutif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar