Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Rabu, 24 Oktober 2012

Changes Made Through Corporate Governance



http://www.thehindubusinessline.in/2005/05/20/images/2005052000310901.jpg
 
Prosedure Whistle-blower
Whistle-blowing adalah tindakan oleh anggota-anggota perusahaan yang mengekspos sesuatu yang dianggap salah yang terjadi di dalam perusahaan.

1.      Pentingnya Whistle-blower
·  Dua pandangan tentang whistle-blowing:
-   Whistle-blower dianggap sebagai seseorang yang berani yang mencoba untuk melawan korupsi dan tindakan-tindakan yang tidak sesuai etika.
-   Beberapa masih memandang whistle-blower dengan menjijikan dan menganggap mereka sebagai ancaman perusahaan.
·  Ketika aktivitas whistle-blowing dilakukan dengan tepat dan dengan integritas, akan menyediakan jasa yang berharga kepada perusahaan dan secara umum pada masyarakat.
·  Whistle-blower menjadi topik yang penting; tanpa perlindungan, whistle-blower akan kurang terarah dan masalah menjadi terdeteksi.

2.      Perlindungan Terhadap Hak-Hak Whistle-blower
Di US hak-hak whistle-blower dilindungi oleh Sarbanes-Oxley (SOX) Act.

3.      Menetapkan Kebijakan
SOX mewajibkan perusahaan menetapkan kebijakan internal mereka sendiri dan procedure untuk memfasilitasi aktivitas whistle-blowing dan mencegah retribusi yang tidak adil. Komponen kunci dari kebijakan ini akan termasuk dalam ketentuan kebebasan, proses untuk melaporkan, strategi untuk laporan investigasi dan di beberapa kasus, penetapan pemenuhan pegawai dan komite.

4.      Tugas Whistle-blower
Secara umum, whistle-blower diharapkan melangkah melalui saluran yang tepat dalam perusahaan sebelum ke public. Setelah mendeteksi masalah, anggota perusahaan akan mencari solusi internal sebelum melibatkan pihak-pihak di luar organisasi.
Whistle-blower juga diharapakan untuk mengarahkan dirinya sendiri pada kejujuran dan integritas.

5.      Mendidik Pekerja
Agar whistle-blowing dapat efektif, anggota perusahaan harus diinformasikan dan dididik tentang hak dan kewajiban whistle-blower, termasuk di dalamnya publikasi kode etik formal dan etika bekerja.

 Kode Etik
Dengan menyediakan kode etik yang lengkap dan jelas pada anggota-anggota perusahaan, perusahaan menarik pekerja dan menjamin semua direksi, eksekutif, dan pekerja memahami peran mereka.

1.      Prinsip-prinsip Kode
Kode etik perusahaan meliputi: panduan dalam memutuskan catatan keuangan, harapan untuk memenuhi hukum-hukum dan regulasi, prosedur untuk identifikasi dan eliminasi konflik kepentingan, penjelasan atas kode kepastian perusahaan dan pelaksanaannya, dan strategi-strategi untuk promosi lingkungan yang pantas dalam perusahaan.

2.      Pelaksanaan & Penilaian Kode Etik
Komite etika tidak hanya berperan dalam penetapan kode etik tetapi juga untuk penilaian kembali dan peninjauan kembali terhadap pelaksanaan kode etik.

 Evaluasi Kinerja
·  Sepantasnya BOD mengidentifikasi permasalahan diantara mereka sendiri seperti halnya CEO atau eksekutif.
·  Ketika BOD tidak cukup independent, salah satu kekhawatiran adalah tidak sanggup untuk menilai eksekutif secara objektif.

Paket Kompensasi
·  Meskipun level lompensasi untuk BOD secara garis besar diatur dalam peraturan perusahaan, board memiliki kekuatan untuk membuat amandemen.
·  Penetapan dan penilaian paket kompensasi merupakan pekerjaan komite kompensasi komisaris. Karena kewajibannya adalah untuk menentukan alokasi kompensasi dan komite ini harus independent dari pengaruh eksekutif atau anggota komisaris.

Isu-isu yang mengancam:
-        Hostile takeovers yaitu sangat rentan pengambil alihan.
-        Secretive nomination practices yaitu proses nominasi yang tidak transparan.
-        Tekanan mengeliminasi autonomous voting practices.

Beberapa teknik yang digunakan untuk melindungi integritas pemilihan board:
-         Prosedur nominasi yang transparan.
Ancaman: ketika board  tidak menyediakan informasi yang akurat kepada shareholder sebagai dasar voting.
-         Voting yang representative dan confidential.
“one share, one vote”
-         Staggered Boards.
Board yang tidak pokok. Salah satu keuntungan dari struktur staggered board adalah menolong memperlambat dan mencegah hostile takeover.


Summary
*      Whistle-blower adalah seseorang yang mengekspos masalah-masalah terkait dengan tindakan dan kebijakan perusahaan.
*      Penetapan efisiensi kebijakan untuk memfasilitasi whistle-blowing dalam artian membuat system untuk melaporkan, secara aktif melindungi hak-hak whistle-blower dan mendidik anggota perusahaan tentang tanggung-jawab whistle-blower.
*      Kode etik perusahaan seharusnya terefleksikan dalam struktur unik perusahaan untuk menjamin bahwa kode etik dapat menjadi efektif.
*      BOD harus independent dalam memenuhi perannya secara objektif dalam menilai eksekutif dan dirinya sendiri.
*      Komisaris independent merupakan faktor kewajiban board untuk secara objektif menetapkan paket kompensasi untuk anggota BOD adan anggota eksekutif.

Tidak ada komentar: